Tuesday, August 18, 2015

Materi Sosialisasi Politik Lengkap


Assalamualaikum wr.wb

A. Pengertian Sosialisasi Politik

     Sosialisasi politik merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik para anggota masyarakat dalam menjalani kehidupan politik. Proses sosialisasi berlangsung seumur hidup yang diperoleh secara sengaja melalui pendidikan formal, nonformal, dan informal maupun secara tidak sengaja melalui kontak
dan pengalaman sehari-hari, baik dalam kehidupan keluarga dan tetangga maupun dalam kehidupan masyarakat.

Berikut ini adalah pengertian sosialisasi politik menurut para ahli terkemuka :

1. Pengertian Sosialisasi Politik menurut Gabrial A. Almond
 
Sosialisasi politik menunjukkan pada suatu proses ketika sikap dan pola tingkah laku politik di peroleh atau dibentuk. Sosialisasi politik juga merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi selanjutnya.

2. Pengertian Sosialisasi Politik menurut Irvin L. Child

Sosialisasi politik merupakan segenap proses individu yang dilahirkan dengan banyaknya jajaran potensi tingkah laku dan dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya agar menjadi kebiasaan dan bisa diterima sesuai dengan standar-standar kelompok.

3. Pengertian Sosialisasi Politik menurut Kenneth P. Langton

Sosialisasi politik merupakan cara masyarakat meneruskan budaya politiknya.

4. Pengertian Sosialisasi Politik menurut Ramlan Subakti

Sosialisasi politik merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakatnya.

5. Pengertian Sosialiasi Politik menurut Richard E. Dawson

Sosialisasi politik merupakan suatu pewarisan pengetahuan,nilai-nilai, pandangan-pandangan politik dari guru, orang tua dan sarana politik lainnya kepada warga negara baru atau mereka yang menginjak dewasa.

6. Pengertian Sosialiasi Politik menurut S. N. Eisentadt

Sosialisasi politik merupakan suatu komunikasi dengan dan dipelajari oleh manusia lain dengan individu – individu yang secara bertahap memasuki beberapa jenis relasi umum.

7. Pengertian Sosialiasi Politik menurut Denis Kavanagh

Sosialisasi politik merupakan suatu proses yang menunjukkan seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.

8. Pengertian Sosialiasi Politik menurut David F. Aberlee

Sosialisasi politik adalah polapola mengenai aksi sosial, atau aspek-aspek tingkah laku, yang menanamkan pada individuindividu tentang beberapa hal seperti berikut. Keterampilanketerampilan (termasuk ilmu pengetahuan), motif-motif, dan sikap-sikap yang perlu untuk menampilkan peranan-peranan yang terus berkelanjutan sepanjang kehidupan manusia, sejauh peranan-peranan baru masih harus terus dipelajari.

9. Pengertian Sosialiasi Politik menurut Alfian

Menurut Alfian, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memahami sosialisasi politik sebagai berikut.

1) Sosialisasi politik hendaknya dilihat sebagai suatu proses yang berjalan terus-menerus selama peserta itu hidup.

2) Sosialisasi politik dapat berwujud transmisi yang berupa pengajaran secara langsung dengan melibatkan komunikasi informasi, nilai-nilai atau perasaan-perasaan mengenai politik secara tegas. Proses dapat berlangsung dalam keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, kelompok kerja, media massa, atau kontak politik langsung.

B. Aspek Penting Dalam Sosialisasi Politik

   Pada hakikatnya, sosialisasi politik adalah suatu proses untuk memasyarakatkan nilai-nilai atau budaya politik ke dalam suatu masyarakat. Beberapa aspek penting dari sosialisasi politik adalah sebagai berikut :

1. Sosialisasi politik merupakan proses belajar dari pengalaman.
2. Sosialisasi politik merupakan prakondisi bagi aktivitas sosial politik.
3. Sosialisasi politik berlangsung tidak hanya pada usia dini dan remaja, tetapi tetap berlanjut sepanjang kehidupan.
4. Sosialisasi politik memberikan hasil belajar yang berupa informasi, pengetahuan,sikap, motif, nilai-nilai yang tidak hanya berkaitan dengan individu tetapi juga dengan kelompok.

C. Proses Sosialisasi Politik

     Sosialisasi politik diawali pada masa kanak-kanak atau remaja. Berdasarkan hasil riset David Easton dan Robert Hess, proses sosialisasi politik meliputi empat tahap sebagai berikut :

1) Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, anak, presiden, dan polisi.
2) Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan yang eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
3) Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
4) Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

Selain pendapat David Easton dan Robert Hess, Robert Le Vine (E. Sihotang, tt: 34) juga memberikan pendapatnya tentang cara kerja atau mekanisme sosialisasi pengembangan budaya politik yang meliputi tiga cara berikut :

1) Imitasi, proses sosialisasi melalui peniruan terhadap perilaku yang ditampilkan individu-individu lain. Sosialisasi pada masa kanakkanak merupakan hal yang amat penting.
2) Instruksi, mengacu pada proses sosialisasi melalui proses pembelajaran formal, informal, maupun nonformal.
3) Motivasi, proses sosialisasi yang berkaitan dengan pengalaman individu.

D. Agen Sosialisasi Politik

Ada berbagai agen atau tempat dilaksanakannya sosialisasi politik. Mulai dari lingkungan terdekat dengan anak hingga yang ada di luar lingkungan anak. Beberapa agen atau tempat dilaksanakannya sosialisasi budaya politik seperti berikut :

a. Keluarga

   Wadah penanaman (sosialisasi) nilai-nilai politik yang paling efisien dan efektif adalah di dalam keluarga. Dimulai dari keluarga inilah antara orang tua dengan anak, sering terjadi ”obrolan” politik ringan tentang segala hal sehingga tanpa disadari terjadi transfer pengetahuan dan nilai-nilai politik tertentu yang diserap oleh si anak. Misalnya, seorang ibu menceritakan kepada anaknya tentang pentingnya memberikan suara dalam pengambilan kebijakan bersama. Melalui cerita dari sang ibu, seorang anak akan selalu mengingat pentingnya memberikan suara dalam pengambilan kebijakan bersama seperti pemilihan ketua OSIS.

   Keluarga memiliki peran penting dalam sosialisasi politik karena ada dua alasan, yakni sebagai berikut.

1) Hubungan yang terjadi di keluarga merupakan hubungan antar individu yang paling dekat dan memiliki ikatan yang erat sehingga efektif untuk menanamkan sikap dan nilai-nilai.
2) Keluarga merupakan lembaga yang pertama dan utama untuk menanamkan kepribadian anak sejak awal.

b. Sekolah

    Di sekolah melalui pelajaran civics education (pendidikan kewarganegaraan), siswa dan gurunya saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik teoretis maupun praktis. Dengan demikian, siswa telah memperoleh pengetahuan awal tentang kehidupan berpolitik secara dini dan nilai-nilai politik yang benar dari sudut pandang akademis. Misalnya, guru memberikan informasi tentang budaya politik bangsa Indonesia pada era Orde Baru. Dari informasi guru, siswa menjadi tahu bentuk dan ciri budaya politik Indonesia pada era Orde Baru.
  
    Selain itu, Sekolah juga memberikan pandangan yang lebih konkrit tentang lembaga-lembaga politik dan hubungan-hubungan politik. Anak belajar mengenal nilai, norma, dan atribut politik negaranya. Kegiatan sosialisasi politik melalui sekolah dapat berupa kegiatan intrakurikuler, upacara bendera, kegiatan ekstra, dan baris-berbaris.

c. Teman Sebaya (Peergroup)

   Kelompok pergaulan mampu menjadi sarana sosialisasi politik yang efektif setelah anak keluar dari lingkungan keluarga. Dalam kelompok pergaulan, seseorang akan melakukan tindakan tertentu karena teman-temannya di dalam kelompoknya melakukan tindakan tersebut.

    Kelompok pergaulan menyosialisasikan anggota-anggotanya dengan cara mendorong atau mendesak mereka untuk menyesuaikan diri terhadap sikap-sikap atau tingkah laku yang dianut oleh kelompok itu. Seseorang mungkin menjadi tertarik pada politik atau mulai mengikuti peristiwa-peristiwa politik karena teman-temannya berbuat demikian.
   
    Lingkungan kelompok pergaulan lebih luas dan menjadikan mereka memiliki pengalaman bersama karena kegiatan yang mereka lakukan. Pengalaman yang dimiliki oleh seorang anak seringkali tidak diperoleh dari keluarga.

d. Partai Politik
   
    Salah satu fungsi dari partai politik adalah dapat memainkan peran sebagai sosialisasi politik. Ini berarti partai politik tersebut setelah merekrut anggota kader maupun simpatisannya secara periodik maupun pada saat kampanye, mampu menanamkan nilai-nilai dan norma-norma dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Partai politik harus mampu menciptakan ”image” memperjuangkan kepentingan umum agar mendapat dukungan luas dari masyarakat dan senantiasa dapat memenangkan pemilu.

Partai politik mempunyai beberapa tujuan khusus sebagai berikut :
a) Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan.
b) Memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c) Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

e. Media Massa
  
    Media massa bagi masyarakat modern memberikan informasi-informasi politik yang cepat dan dalam jangkauan yang luas. Dalam hal itulah, media mssa baik surat kabar, majalah, radio, televisi, maupun internet memegang peranan penting.
   
    Media massa juga merupakan sarana ampuh untuk membentuk sikap-sikap dan keyakinan-keyakinan politik. Melalui media massa, ideologi negara dapat ditanamkan kepada masyarakat, dan melalui media massa pula politik negara dapat diketahui oleh masyarakat luas.
   
    Banyak masyarakat yang menaruh perhatian terhadap politik melalui media massa karena menarik atau cenderung berlebihan beritanya.

f. Pemerintah

    Pemerintah merupakan agen yang mempunyai kepentingan langsung atas sosialisasi politik. Hal ini karena pemerintah adalah pelaksana sistem politik dan stabilitasnya. Pemerintah biasanya melibatkan diri dalam politik pendidikan, yaitu melalui beberapa mata pelajaran yang ditujukan untuk memperkenalkan siswa kepada sistem politik negara, pemimpin, lagu kebangsaan, dan sejenisnya.
   

    Pemerintah secara tidak langsung juga melakukan sosialisasi politik melalui tindakan-tindakannya. Melalui tindakan pemerintah, orientasi afektif individu bisa terpengaruh. Hal ini secara otomatis juga mempengaruhi budaya politik individu yang bersangkutan.

Share this

5 Responses to "Materi Sosialisasi Politik Lengkap"

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. Sosialisasi politik yang tepat adalah di sekolah, dimana mereka tengah menimba ilmu.

    ReplyDelete
  3. Media Massa juga sangat diperlukan untuk sosialisasi politik, karena jangkauannya yang sangat luas.

    ReplyDelete
  4. Kalau pemerintah adalah pihak yang secara langsung berkepentingan dalam sosialisasi politik tersebut.

    ReplyDelete
  5. Partai politik adalah pihak pemain yang memainkan sosialisai politik yang ada.

    ReplyDelete

Silahkan tambahkan komentar untuk bertanya.